Ketika putra taipan David Loh Kim Kang pingsan dan meninggal saat dalam perjalanan sekolah ke luar negeri pada bulan Mei, dia tidak menyalahkan sekolah.
Dia malah menyalahkan dirinya sendiri, dan bahkan memberi Anglo-Chinese School (International) $ 1 juta untuk gedung baru.
Gedung itu, bernama Blok Darren Loh setelah putranya yang berusia 17 tahun, memiliki perpustakaan, ruang kelas, ruang seminar dan ruang server untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi. Siswa telah menggunakannya sejak Januari, dan sumbangan Mr Loh membantu meringankan biaya.
“Mungkin sikap sekolah dalam menamai blok bangunan dengan namanya adalah untuk menginspirasi lebih banyak siswa untuk berani dan berbuat lebih banyak bagi mereka yang membutuhkan, sama seperti anak saya kehilangan nyawanya membantu mereka yang membutuhkan,” kata mantan remisier UOB Kay Hian yang sekarang mengendalikan Centurion Properties Group.
Darren, seorang siswa kelas lima, sedang dalam perjalanan komunitas ke luar negeri ke Malaysia pada Mei tahun ini ketika dia pingsan dan meninggal karena gagal jantung.
Remaja itu bersama 12 siswa lain dan tiga guru, membantu membangun rumah di sebuah desa miskin di Kota Kinabalu.
Meskipun ada upaya untuk menyadarkannya di tempat, dia kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat.
“Jika ada, saya menyalahkan diri sendiri karena membiarkannya pergi, mengetahui dia memiliki kondisi jantung bawaan,” kata Loh kepada The Straits Times.
“Ini adalah rasa bersalah yang harus saya bawa ke kuburan saya.”
Selama bertahun-tahun, katanya, Darren memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap keluarga ACS. Dia pernah menghadiri sekolah dasar di ACS (Junior) dan ACS (Independen), sebelum pindah ke ACS (Internasional) di Secondary 2.
Membuat “sumbangan ke sekolah favoritnya atas namanya adalah yang paling tidak bisa saya lakukan untuk mengenangnya”, tambah sang ayah.
Kepala sekolah, Mr Rob Burrough mengatakan: “Kami senang dapat bekerja dalam kemitraan dengan keluarga untuk mengingat Darren dan dengan demikian lebih mendukung kebutuhan belajar semua siswa.
“Sekolah dan keluarga telah bekerja sama dan saling mendukung sejak tragedi itu.”
Sekolah mengadakan layanan dedikasi pada bulan Juli untuk gedung baru, yang dihadiri oleh orang tua dan teman sekolah Darren, serta anggota dewan dan staf sekolah.
Keluarga Loh masih berdamai dengan kematian putra angkat mereka. Adik-adiknya – seorang saudara laki-laki dan tiga saudara perempuan – “terus-menerus membicarakannya”, kata Loh.
Dan bahkan dengan sumbangan ke sekolah, kesedihan dia dan istrinya belum mereda. “Tidur adalah masalah dan menangis menjadi mudah.”