Kairo, Qahirah (AFP) – Kementerian luar negeri Mesir menuduh penguasa Hamas Gaza pada Sabtu menyerbu pusat budaya Mesir di daerah kantong Palestina dan menahan beberapa warga Mesir.
“Kementerian luar negeri mengutuk keras dan mengecam tindakan tidak bertanggung jawab ini dan menuntut pembebasan mereka,” katanya tentang warga Mesir yang diklaim ditangkap Hamas pada Sabtu pagi.
Ditanya tentang insiden itu, kelompok Islam Palestina mengatakan penyelidikan keamanan sedang berlangsung terhadap seorang Palestina dari Gaza yang memiliki kewarganegaraan Mesir.
“Pada tahap ini tidak ada keputusan untuk menangkapnya,” kata juru bicara Hamas Ehab al-Ghossein kepada AFP.
Sumber-sumber Palestina mengatakan pria yang dimaksud, Adel Abdel Rahman El-Kahlout, adalah kepala pusat budaya Mesir Gaza.
Namun juru bicara Hamas bersikeras Kahlout “berbohong ketika dia mengatakan bahwa dia adalah kepala perwakilan rakyat Mesir di Gaza”.
Sebuah sumber yang dekat dengan kedutaan Mesir di Ramallah mengatakan dinas keamanan Hamas telah menginterogasi Kahlout tentang pernyataan yang beredar di kalangan warga Mesir di Gaza untuk mendukung Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, kepala militer Mesir.
Kementerian dalam negeri Hamas mengatakan pada Sabtu malam bahwa Kahlout telah dibebaskan setelah diinterogasi.
Hubungan antara Mesir dan gerakan Islam Palestina telah memburuk tajam sejak penggulingan presiden Mohamed Mursi yang dipimpin militer pada 3 Juli.
Pemimpin Islam yang digulingkan itu sekarang dalam tahanan, dituduh berkolusi dengan Hamas dalam melakukan pembobolan penjara dan membunuh polisi selama pemberontakan 2011 yang menggulingkan mantan presiden Mesir Hosni Mubarak.
Kementerian luar negeri Mesir tidak merinci jumlah warga Mesir yang ditangkap di Gaza, yang berada di bawah semi-blokade oleh Israel dan Mesir.
Dalam pernyataannya, mereka menyatakan dukungan untuk Palestina, tetapi mengatakan tidak akan “memaafkan” Hamas karena menangkap warga Mesir.