KUPANG, INDONESIA (AFP) – Bisnis pariwisata di Taman Nasional Komodo Indonesia memulai pemogokan selama sebulan pada Senin (1 Agustus) setelah pemerintah memberlakukan kenaikan harga besar-besaran.
Kenaikan 18 kali lipat Jakarta untuk masuk ke pulau-pulau paling populer di taman berusaha membatasi jumlah pengunjung untuk melindungi komodo yang terancam punah – kadal terbesar di dunia – dari paparan berlebihan terhadap manusia dan kerusakan lingkungan.
Langkah itu, yang mulai berlaku Senin, menaikkan biaya masuk ke pulau Komodo dan Padar di situs yang terdaftar sebagai Warisan Dunia di provinsi Nusa Tenggara Timur dari 200.000 rupiah (S $ 18,60) menjadi 3,75 juta rupiah.
Tapi itu memicu kegemparan di antara penduduk setempat yang mengandalkan pariwisata, dan bisnis terkait industri di taman nasional – masih terhuyung-huyung dari pandemi Covid-19 – ditutup pada hari Senin sebagai protes.
“Kami tidak punya pilihan lain, kami telah menyampaikan semua pendapat dan argumen rasional kami tetapi pemerintah tidak mendengarkan,” kata Servianus Setiawan, operator tur di Labuan Bajo, kota yang berfungsi sebagai pintu masuk ke taman.
“Kami mendukung konservasi Komodo tetapi tolong datang dengan jumlah yang masuk akal sehingga kami dapat melindungi komodo dan sehingga orang-orang yang mata pencahariannya bergantung pada pariwisata dapat hidup.”
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengatakan harga baru akan dikenakan meskipun ada protes.
“Kami akui kami melewatkan penyebaran informasi (tentang kenaikan harga) dengan benar. Kami akan memberi tahu orang-orang dengan lebih baik sambil memantau dan mengevaluasi situasi,” katanya kepada wartawan, Senin.
Setidaknya 700 pekerja akan mengambil bagian dalam pemogokan sampai akhir Agustus, kata Servianus.
Penyelenggara tur Samin mengatakan kepada AFP bahwa mereka yang menolak bergabung dengan pemogokan telah diancam dengan “sanksi sosial”.
Salah satu asosiasi pariwisata mengancam akan membakar bisnis yang tetap buka.
Penduduk setempat mengatakan kenaikan harga yang drastis akan menghalangi wisatawan dengan anggaran terbatas untuk mengunjungi taman nasional, yang hampir sepi pada puncak pandemi.
“Kami perlahan pulih, jika orang membatalkan reservasi mereka, kami akan berantakan lagi,” kata Matheus Siagian, seorang pemilik hotel dan restoran kepada AFP. “Tolong biarkan kami sembuh dulu.”
Komodo hanya ditemukan di taman nasional dan pulau tetangga Flores, dan hanya 3.458 komodo dewasa dan bayi yang tersisa di alam liar, menurut International Union for the Conservation of Nature.